Menu

Artikel motivasi belajar siswa smp

3 Comments

artikel motivasi belajar siswa smp

Butta Panrita Lopi Kota Berlayar. Laman Beranda My picture TV ONLINE VIDEO EDUCATION. WELCOME TO DHARUS BLOG. Rabu, 26 Oktober Pengaruh Motivasi dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung loe Kabupaten Bulukumba. Pengaruh Motivasi dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP. Negeri 5 Belajar loe Kabupaten Bulukumba. Pendidikan pada dasarnya merupakan sesuatu yang dilakukan secara sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan berpikir atau bernalar. Lembaga pendidikan yang dimaksud adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Melalui lembaga pendidikan inilah, diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena kemajuan suatu Negara tidak hanya ditentukan oleh kualitas sumber daya alamnya, tetapi yang paling penting adalah kualitas sumber daya manusia negara tersebut. Agar bangsa Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, maka salah satu wadah kegiatan yang dipandang berfungsi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan, baik pendidikan jalur sekolah maupun pendidikan luar sekolah. Dalam dunia pendidikan, istilah belajar telah lama ada dan pada dasarnya setiap individu telah melaksanakan aktivitas belajar. Individu yang belajar senantiasa berinteraksi dengan lingkungannya yang pada gilirannya terjadi suatu perubahan pada dirinya. Seseorang yang belajar selalu melibatkan kemampuan kognitif yang ada pada dirinya, dan juga kemampuan lain seperti: Ternyata kecerdasan kognitif IQ yang dulunya menjadi tolok ukur utama dalam menilai kecerdasan seseorang tidak cukup untuk membuat belajar meraih prestasi yang tinggi. Belajar banyak dipengaruhi oleh motivasi, baik dari dalam maupun dari luar diri seseorang. Oleh karena motivasi merupakan motor penggerak yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu termasuk belajar sehingga tujuan belajar tercapai, maka dalam belajar matematika juga diperlukan motivasi yang tinggi agar siswa berpeluang besar memperoleh nilai matematika yang tinggi. Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa dapat terlihat dari keadaan siswa pada motivasi mengikuti pembelajaran. Perhatian siswa pada saat pembelajaran berlangsung, seriusnya siswa mengerjakan belajar yang diberikan oleh guru, serta meningkatnya hasil belajar siswa merupakan faktor penilaian yang dapat dijadikan parameter dalam mengukur peningkatan motivasi belajar. Kebiasaan belajar turut pula memainkan peranan yang sangat penting bagi para siswa untuk memperoleh hasil belajar yang baik. Kecerdasan tidak dianggap sebagai faktor utama untuk mencapai sukses. Tetapi, intelegensi yang tinggi jika didukung kebiasaan belajar yang baik dan dilandasi motivasi belajar yang kuat pasti akan medatangkan sukses dalam belajar. Berkaitan dengan kenyataan yang dikemukakan di atas, dapat dikatakan bahwa hasil belajar matematika dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam internal maupun faktor dari luar eksternal. Oleh karena itu, faktor penyebab kesulitan siswa khususnya yang mempengaruhi hasil belajar matematika perlu diteliti secara sistematis, sehingga karakteristik siswa yang diduga mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar matematika dapat ditelusuri secara lebih seksama. Dengan demikian sebagai langkah awal dianggap perlu dilakukan penelitian terhadap faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar matematika. Beberapa faktor yang dimaksud antara lain motivasi dan kebiasaan belajar matematika. Sedangkan faktor kebiasaan belajar meliputi perhatian, cara belajar dan ketekunan. Hasil belajar siswa diukur dengan menggunakan tes yang meliputi aspek kognitif yang terdiri atas unsur ingatan, unsur pemahaman dan unsur aplikasi pada materi. Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada bagian di atas, maka dirumuskan masalah dalam penelitian artikel adalah sebagai berikut:. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:. Secara rinci manfaat yang siswa dalam penelitian ini smp sebagai berikut:. Sebagai bahan masukan bagi guru-guru, khususnya guru matematika tentang variabel yang mempengaruhi hasil belajar matematika sehingga guru dapat mengarahkan siswa untuk dapat meningkatkan kemampuan yang dimiliki dan memperbaiki kebiasaan belajarnya. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Berbagai ahli mendefinisikan belajar sesuai aliran filsafat artikel dianutnya, antara lain sebagai berikut:. Hilgard, mendefinisikan sebagai berikut:. Learning is the process by which an activity originates or is charged throught training procedures whether in the laboratory or in the natural environments as disitingguished from changes by factor not attributable to training. Artinya, seseorang dapat dikatakan belajar kalau dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan-latihan sehingga yang bersangkutan menjadi berubah Riyanto, Perubahan itu bersifat secara relative konstan dan berbekas Riyanto, Gagnet belajar ialah artikel proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku dalam Slameto, Cronbach menyatakan bahwa belajar itu merupakan perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman. Menurut Cronbach bahwa belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami sesuatu yaitu menggunakan pancaindra. Dengan kata lain, bahwa belajar adalah siswa cara mengamati, membaca, meniru, mengintimasi, mencoba sesuatu, mendengar, dan mengikuti arah tertentu dalam Riyanto, Menurut Gagne dinyatakan bahwa belajar merupakan kecenderungan perubahan pada diri manusia yang dapat dipertahankan selama proses pertumbuhan. Hal ini dijelaskan kembali oleh Gagne dalam Riyanto, Lebih lanjut, Degeng dalam Riyanto, Hal ini mempunyai arti bahwa dalam proses belajar, siswa akan menghubung-hubungkan pengetahuan atau ilmu yang telah tersimpan dalam memorinya dan kemudian menghubungkan dengan pengetahuan yang baru. Belajar adalah suatu proses untuk mengubah performansi yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi juga meliputi fungsi-fungsi, seperti skill, persepsi, emosi, proses berfikir, sehingga dapat menghasilkan perbaikan performansi. Pertama, psikologi behavioristik yang artikel bahwa belajar merupakan respon terhadap stimulus dari luar. Kedua, psikologi humanistik menganggap bahwa belajar sifatnya smp individual dan pribadi. Ketiga, psikologi kognitif yang menganggap bahwa belajar merupakan perpaduan dari usaha pribadi dengan kontrol artikel yang berasal dari lingkungan. Selanjutnya dalam smp Haeranah, Hudoyobelajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, smp dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan karena belajar. Karena itu seseorang dikatakan belajar bila dapat diasumsikan dalam diri orang itu menjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku itu memang dapat diamati dan berlaku dalam waktu relatif lama. Perubahan tingkah laku yang berlaku relatif lama itu disertai dengan usaha sehingga dari tidak mampu mengerjakan sesuatu artikel mampu mengerjakannya. Kegiatan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku merupakan proses belajar sedangkan perubahan tingkah laku itu sendiri merupakan hasil belajar. Belajar adalah suatu proses untuk mengubah performansi yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi juga meliputi fungsi-fungsi, seperti skill, persepsi, emosi, proses berfikir, sehingga dapat menghasilkan perbaikan performansi Riyanto, Belajar adalah suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya kreasi, daya penerimaan sebagai aspek yang ada pada diri setiap individu. Belajar merupakan kegiatan yang tidak bisa terlepas dari diri siswa. Kegiatan belajar sangat bermacam-macam. Aneka macam kegiatan belajar ini dilatarbelakangi oleh adanya tekanan yang berbeda terhadap aspek-aspek belajar, seperti tekanan pada sifat, bentuk, keterampilan, proses, tempat belajar dan lain-lain. Kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dipengaruhi oleh banyak faktor. Dari sekian banyak faktor yang berpengaruh itu, secara garis besar dapat dibagi dalam klasifikasi faktor intern dari dalam diri siswa dan faktor motivasi dari luar diri siswa. Faktor-faktor siswa merupakan faktor-faktor psikologis dalam belajar yang memiliki peranan penting. Staton dalam Sardiman, Ada berbagai macam pengertian motivasi yang dikemukakan oleh para ahli. Donald dalam Smp, Kemudian oleh Hardy Sardiman mengemukakan pengertian motivasi sebagai berikut:. Motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untu meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu Thabrany mengemukakan bahwa para ahli pendidikan dan psikologi sependapat bahwa motivasi amat penting dalam menunjang keberhasilan belajar. Motivasi yang kuat membuat seseorang sanggup bekerja ekstra keras untuk mencapai sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologi dan kematangan fisiologis siswa. Beberapa unsur yang dapat mempengaruhi motivasi belajar yakni cita atau aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, upaya guru dalam membelajarkan siswa. Hasil belajar akan menjadi optimal bila ada motivasi. Jadi motivasi smp menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Motivasi beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar, yakni:. Motivasi belajar sangat penting dipahami oleh siswa maupun guru. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya siswa khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, perasaan senang, semangat untuk belajar, keinginan, perhatian, kemauan atau cita-cita. Motivasi itu sendiri menentukan tingkat berhasil atau gagalnya perbuatan belajar siswa. Belajar tanpa adanya motivasi kiranya sulit untuk berhasil. Sekarang kita akan menguraikan pengertian motivasi belajar. Artikel bukunya, Sardiman menyatakan bahwa:. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai Arden N Frandsen dalam Sardiman, menyatakan beberapa hal yang mendorong seseorang untuk belajar, yakni: Motivasi belajar mempunyai peranan yang khusus dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang, dan semangat untuk belajar. Pasaribu mengemukakan bahwa "belajar dan motivasi berhubungan karena tiap-tiap kegiatan belajar dipengaruhi motivasi didahului oleh motivasi yang timbul dari individu atau pengaruh dari luar individu" Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Seorang siswa yang memiliki intelegensia yang cukup tinggi, boleh jadi gagal dalam belajar karena kurangnya motivasi. Jadi hasil belajar itu akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Menurut Nasution bahwa motif atau sebab anak belajar dapat dibagi dua yaitu: Sardiman mengemukakan tiga fungsi motivasi yaitu: Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Petri, Herbert L Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivation is the artikel we use when describe the force action on or within an organism to initiate belajar direct behavior dalam Riyanto, Motivasi dapat merupakan tujuan dan alat dalam pembelajaran. Sebagai tujuan, motivasi merupakan salah satu tujuan untuk mengajar. Disamping itu, motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian hasil. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian hasil belajarnya. Kebiasaan belajar merupakan hal yang penting dalam menentukan efektif tidaknya usaha belajar yang dilakukan. Kebiasaan belajar yang baik akan timbul dalam diri seseorang jika seseorang itu mempunyai niat untuk melakukannya. Niat itu diwujudkan dalam perbuatan yang berulang-ulang setiap siswa sehingga menjadi suatu kebiasaan. Djaali menyatakan bahwa kebiasaan belajar matematika adalah cara belajar matematika yang biasa dilakukan secara berulang-ulang oleh siswa sehingga menjadi suatu kebiasaan setiap kali belajar, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Oleh karena itu, ketepatan belajar matematika yang dilakukan oleh siswa atau keseringan melakukan kebiasaan belajar matematika yang baik akan menentukan berhasil tidaknya dalam belajar matematika. Ada dua macam kebiasaan belajar, yang pertama ialah kebiasaan belajar baik yang membantu siswa menguasai pelajarannya, mencapai kemajuan belajar, dan akhirnya meraih sukses. Yang kedua adalah kebiasaan belajar buruk artikel mempersulit siswa memahami pengetahuan, menghambat kemajuan belajar dan akhirnya mengalami kegagalan. Hasil belajar matematika sebagai wujudnya tercapainya tujuan pengajaran matematika. Karena perubahan tingkah laku adalah tujuan yang ingin dicapai dari setiap aktivitas belajar, maka perubahan tingkah laku dapat menjadi salah satu indikator sebagai pedoman untuk mengetahui kemajuan siswa dalam motivasi hal yang diperolehnya di sekolah, kemudian untuk mengetahui kemajuan berupa penguasaan dari siswa terhadap bidang studi tertentu, maka dilaksanakan evaluasi arau penilaian motivasi memberikan tes. Hasil belajar merupakan muara kegiatan belajar, merupakan cerminan dari tingkat penguasaan dan pengetahuan serta keterampilan peserta didik yang terwujud berupa angka dan nilai yang sesuai dengan hasil pengukuran tes yang telah dilaksanakan. Hasil tidak lain adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan yang diperoleh dengan kegiatan kerja, baik secara individual maupun kelompok dalam bidang tertentu. Siswa matematika adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya suatu perubahan pada diri peserta didik. Dengan belajar matematika maka pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap seseorang akan terbentuk dan berkembang menjadi suatu prestasi. Belajar matematika juga merupakan suatu proses kegiatan yang diharapkan mampu memberikan perubahan pada keterampilan siswa. Keterampilan yang dimaksudkan adalah pemahaman terhadap struktur, hubungan, pola dan bentuk seperti yang dikemukakan oleh Hudoyo menyatakan bahwa: Mempelajari matematika tidak bisa hanya dengan membaca saja seperti pada pembelajaran tertentu, tetapi hendaknya banyak latihan soal-soal setiap pokok bahasan ke pokok bahasan berikutnya. Matematika dengan cirinya belajar tersendiri memerlukan prinsip belajar yang cocok dalam mempelajarinya, seperti yang dikemukakan oleh Jorome Bruner Hudoyo bahwa:. Belajar matematika merupakan suatu proses kontinu karena konsep matematik tersusun secara hirarkis. Proses belajar matematika akan berjalan jika seseorang menguasai atau menerapkan pengalaman belajar matematika sebelumnya. Matematika harus dipelajari menurut belajar ingkat kesukaran yang logis dan juga didasarkan pada pengalaman belajar yang terdahulu sehingga hasil belajar benar-benar bermakna. Belajar matematika pada hakikatnya adalah suatu aktifitas mental dan fisik untuk memahami arti dari berbagai konsep, struktur, hubungan dan simbol kemudian menerapkan pada situasi lain sehingga terjadi perubahan pengetahuan belajar keterampilan. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa hal, baik yang bersumber dari dalam dirinya sendiri faktor internal maupun dari luar faktor eksternal. Sedangkan faktor eksternal antara lain fasilitas belajar, perhatian orang tua, iklim keluarga, lingkungan masyarakat, dan lain-lain. Belajar matematika membutuhkan konsentrasi yang tinggi dan perhatian yang sungguh-sungguh, sehingga diperlukan adanya motivasi belajar karena dalam tumbuhnya motivasi siswa terhadap pelajaran maka akan meningkatkan hasil belajarnya. Siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi boleh jadi gagal dalam belajar disebabkan oleh keinginan, hasrat, dorongan ataupun arahan untuk mengetahui pelajaran memang tidak ada. Kebiasaan belajar turut pula menentukan keberhasilan seorang siswa dalam belajar matematika. Keberhasilan siswa dalam belajar banyak ditentukan oleh teknik dan upaya siswa dalam mengatur waktu belajar, mendisiplinkan diri, mengkonsentrasikan pikiran pada pelajaran, dan mengendalikan diri dari godaan-godaan yang menangguhkan usaha belajar. Cara belajar yang dipraktekkan merupakan suatu keterampilan yang akan menjadi motivasi kebiasaan. Sehubungan dengan itu dikatakan bahwa seseorang yang mempunyai kebiasaan dan keterampilan yang baik dalam mengatasi masalah-masalah belajar, maka besar kemungkinan akan berhasil di kemudian hari. Hal ini menyatakan bahwa kebiasaan belajar akan mempengaruhi hasil belajar. Oleh karena itu kebiasaan belajar mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat hasil belajar matematika. Berdasarkan beberapa kajian teori yang telah dipaparkan, ternyata motivasi dan kebiasaan belajar sangat berpengaruh pada diri seseorang Thabrany, Seorang siswa yang memiliki motivasi tinggi cenderung melakukan kebiasaan belajar yang baik khususnya dalam pelajaran matematika, akan memberikan peluang besar untuk memperoleh nilai yang tinggi dari hasil belajarnya. Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya maka dapat diartikan hipotesis penelitian sebagai berikut:. Untuk keperluan analisis, maka hipotesis tersebut dirumuskan:. Variabel dan Desain Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah:. Penelitian ini merupakan penelitian Ex-Post Facto, yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel motivasi dan kebiasaan belajar mempunyai pengaruh positif terhadap variabel hasil belajar matematika. Adapun desain penelitiannya adalah:. Secara operasional, variabel-variabel yang diselidiki didefinisikan smp berikut:. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semangat atau dorongan yang timbul pada diri siswa untuk memperoleh hasil belajar matematika yang maksimal, sehingga menimbulkan ketekunan dan kecintaan serta kerja keras untuk mencapai hasil belajar itu tanpa merasakan adanya tekanan dari pihak manapun. Motivasi yang dimaksud tercermin dari skor yang dicapai oleh responden setelah diberikan instrumen berupa skala penilaian motivasi belajar yang meliputi: Kebiasaan belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara atau kebiasaan belajar yang sering dilakukan oleh siswa. Kebiasaan belajar yang dimaksud tercermin dalam skor yang dicapai oleh responden setelah diberikan instrumen berupa skala penilaian kebiasaan belajar yang meliputi: Populasi dan Sampel Penelitian. Teknik motivasi sampel yang digunakan adalah purposif cluster proporsional random sampling. Adapun langkah-langkah pengambilan sampel yang ditempuh sebagai berikut:. Mengidentifikasi semua kelas VIII SMP Negeri motivasi Ujung loe Bulukumba yang tersebar dalam tiga kelas. Membuat kerangka sampling pada masing-masing kelas dengan siswa sebagai unit sampling. Mengambil secara acak beberapa motivasi dari masing-masing kelas secara proporsional dari ukuran sampel yang direncanakan sebanyak 30 orang siswa dengan tujuan agar semua kelas terwakili, dimana tiap kelas terdiri motivasi. Adapun rincian dari instrumen-instrumen tersebut sebagai berikut:. Instrumen ini dikembangkan sendiri oleh penulis yang disesuaikan dengan kurikulum sekolah pada kelas VIII SMP dan divalidasi oleh tim validator yang terdiri atas dua orang dosen jurusan matematika. Tes hasil belajar matematika disusun untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung loe Bulukumba dalam bentuk pilihan ganda dan setiap butir soal dilengkapi dengan empat pilihan jawaban. Salah satu di antara keempat pilihan jawaban siswa merupakan kunci. Sedangkan pilihan jawaban lainnya merupakan jawaban smp. Setiap butir mempunyai skor 1 bila menjawab benar dan 0 bila salah. Aspek yang diukur melalui instrumen hasil belajar matematika smp aspek kognitif yang terdiri dari tiga jenjang belajar, yaitu ingatan, pemahaman dan penerapan atau aplikasi. Skala penilaian motivasi belajar. Instrumen ini disusun dengan indikator sebagai berikut: Instrumen ini merupakan hasil adaptasi siswa instrumen yang sudah pernah dipakai oleh peneliti sebelumnya yang disusun oleh Hardy Bentuk alat ukur motivasi belajar adalah skala penilaian model Likert, dimana setiap itemnya dilengkapi dengan lima pilihan jawaban, yaitu: Siswa setuju SSSetuju SRagu-ragu RTidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS. Skor pilihan jawaban tersebut bergantung kepada bentuk pernyataan itemnya. Sebelum digunakan, skala penilaian ini telah divalidasi oleh tim validator yang terdiri atas dua orang dosen jurusan matematika yang ditunjukkan dengan keterangan validitas instrumen pada lampiran. Skala Penilaian Kebiasaan belajar. Instrumen kebiasaan belajar yang dimaksud adalah cara belajar matematika yang sering dilakukan oleh siswa. Belajar kebiasaan belajar diukur dengan menggunakan indikator, yaitu: Bentuk alat ukur kebiasaan siswa adalah skala penilaian model Likert, dimana setiap itemnya dilengkapi dengan lima pilihan jawaban, yaitu: Data yang diperoleh dari sampel penelitian berupa skor hasil belajar matematika dan skor motivasi belajar dan skor kebiasaan belajar yang dianalisis dengan menggunakan paket program analisis statistik. Teknik analisis statistik yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis smp. Teknik statistika deskriptif digunakan belajar mendeskripsikan karakteristik responden. Untuk keperluan tersebut digunakan tabel distribusi frekuensi, rata-rata, standar deviasi dan persentase. Pengkategorian skor hasil belajar matematika digunakan kriterian Nurkancana Haeranah, yang dikembangkan dalam lima tingkatan yaitu:. Berdasarkan pedoman tersebut, maka kriteria yang artikel untuk menentukan kategori hasil belajar matematika responden ditetapkan kategori sebagai berikut:. Untuk skor penilaian motivasi dan kebiasaan belajar dilakukan pembobotan dengan menggunakan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Belajar Haeranah,yaitu:. Menghitung frekuensi f masing-masing kategori dari setiap pernyataan. Menentukan proporsi kumulatif pkyaitu jumlah proporsi suatu kategori dengan proporsi sebelumnya. Menentukan titik tengah proporsi kumulatif f-mid dan dua proporsi kumulatif berdampingan. Menentukan nilai z masing-masing titik tengah proporsi. Penambahan suatu bilangan sehingga nilai z yang negatif menjadi nol. Pembulatan hingga dua tempat desimal. Teknik statistika inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Sebelum pengujian hipotesis dengan statistika inferensial, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yakni uji homogenitas dan uji dan uji normalitas. Adapun model regresi linier smp tersebut sebagai berikut:. Sedangkan model regresi linear ganda tersebut sebagai berikut:. Koefisien regresi motivasi belajar matematika. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Pengaruh Motivasi dan Kebiasaan Belajar terhadap hasil Belajar Matematika Siswa SMP NEGERI 33 Makassar. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas II SMA Negeri 2 Makassar. Artikel Mengajar Belajar Matematika. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Kencana Prenada Media Group. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Diposting oleh Sang Penjelajah di Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest. Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda. Dharuzt Darus Sang Smp Buat Lencana Anda. Ada kesalahan di dalam gadget ini. Mengenai Saya Sang Penjelajah Milikilah sifat siswa buah padi, semakin berisi semakin merunduk SOAL HIMPUNAN Pengaruh Motivasi dan Kebiasaan Belajar Terhadap H Peningkatan Hasil Belajar Artikel Melalui Metod Motivasi tema oleh bluestocking.

Video Motivasi Belajar

Video Motivasi Belajar artikel motivasi belajar siswa smp

3 thoughts on “Artikel motivasi belajar siswa smp”

  1. Alexzhukov says:

    When ever these pedophiles were exposed the church just hid them or transferred them to a different church.

  2. AizhanaVseMayki says:

    Curran and Mike Pelonzi said that they watched and worried for their own children.

  3. andreyd00 says:

    Stay in-the-know with all things EdTech and innovations in learning by signing up to receive the weekly Smart Update.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

inserted by FC2 system